Modemku Sayang Modemku Malang...

Sudah beberapa hari ini saya agak senewen. Bukan masalah besar sebenarnya, tidak pula terkait dengan kenaikan BBM. Sungguh, saya tidak ikut berdemo kok... Meski saya tahu bensin naik berarti semuanya akan menjadi lebih mahal juga, namun sebagai warga yang taat saya gak ikut-ikutan kok. Biarlah kebijakan pemerintah yang jadi. Toh, katanya mereka adalah wakil kita sebagai rakyat.

Nah kembali kepada hal yang bikin senewen tadi. Saya senewen bukan pula karena sebiji jerawat yang tiba-tiba nongol di puncak hidung. Biarkanlah dia bertengger semaunya hingga tiba saatnya dia menghilang nanti, yang semoga saja tak meninggalkan bekas. :(

Saya senewen gara-gara modem. Hah, cuma karena modem?

Iya, saya benar-benar uring-uringan. Sudah hampir seminggu ini modem saya entah kenapa tiba-tiba ngambek. Seingat saya terakhir menggunakannya, belum sempat dimatikan, si kecil Wilda mencabutnya dari laptop, dan kemudian membantingnya ke lantai. Habis di banting, di mainin lagi, dicolokin lagi, dan entah diapa-apain lagi. Saya cuma bisa tutup muka, gak berani marah, gak berani pula merebut benda itu. Kasian.. masih anak kecil, mana ngerti benda itu salah satu cinta mamanya.

Setelah dia puas, saya meraih modem dan menyimpannya hati-hati. Malam hari ketika dia sudah tidur, saya mencoba menggunakan modem itu, dan ternyata sodara2.. Kesalnya bukan main, sudah saya coba segala rupa cara, di bongkar, di cabut ulang, di install ulang eh gak juga bisa di pake onlen.. Hiks.. nasib..nasib... Suami saya cuma tertawa menlihat saya ngomel-ngomel tak karuan. Hingga akhirnya saya menyerah, dan mencoba online via hp. Bisa sih, tapi sangat terbatas. Nggak bisa ngeblog, tentu saja itu yang bikin saya tambah gemas. Apalagi modemnya baru saja di isi pulsa... Heduehhhh...

Tapi rupanya, di balik rusaknya modem, saya juga mendapat banyak keuntungan. Karena weekend kemarin saya tak menyentuh laptop sama sekali, semua waktu saya habis untuk bermain bersama Wilda. Biasanya sih, saya memang cuma bisa online di kantor. Kalau di rumah nggak pernah pegang laptop, kecuali malam kalau dia cepat tidur. Tapi kalo Sabtu Minggu termasuk Jumat kalau pulang cepat, saya sempat-sempatkan online sedikit jika dia sedang asyik main dengan temannya. Namun dengan rusaknya modem, saya bisa puas-puasin menghabiskan waktu dengannya. Bahkan dia tidak mau bermain dengan anak tetangga yang datang yang biasanya jadi sobat baiknya. Hehehe...

Di balik hujan selalu ada pelangi kan...

Nah, sekarang bagaimana saya bisa menuliskan postingan ini?... Dengan kebaikan hati seorang teman, akhirnya tadi pagi dia meminjamkan saya modemnya, tentu saja menggunakan kartu saya. Asyiikkkk... Syukurnya dia lagi nggak pake karena kehabisan pulsa. Ah, indahnya bisa onlen, bisa bewe-bewe lagi, bisa nulis-nulis lagi... :) meskipun dengan modem pinjaman yang cuma bisa di pake beberapa jam.