Wilda dan tontonannya

Akhir-akhir ini saya semakin bingung mencari tontonan yang pas untuk Wilda.

Suatu sore, saya lagi asyik memasak di bawah, dan tiba-tiba saja terdengar tangisan Wilda dari atas. Karena takut ada apa-apa, saya tergopoh-gopoh lari menaiki tangga. Saya memang meninggalkan dia sendirian karena dia lagi asyik menonton. Dia masih menangis histeris sambil menunjuk-nunjuk ke dalam tivi. Saya buru-buru memeluknya dan mencoba bertanya ada apa gerangan.

"Itu ada jahat-jahatnya di dalam, saya takut," demikian lapornya.

Hadeh, saya pikir dia kenapa-kenapa, entah jatuh atau apa, padahal hanya karena ada tokoh penyihir jahat yang muncul di film kartun tersebut.

Akhir-akhir ini Wilda mulai sering bertingkah seperti itu. Entah apa karena perasaannya yang halus atau karena apa. Sekali waktu, mbak yang menjaga dia saat saya ke kantor lapor kalau dia pernah menangis hanya karena si mbak sedang menonton sinetron, yang mana seorang bapak sedang memarahi anak kecil. 

Selain itu pernah pula kami kebetulan sedang menonton Catatan si Olga, yang mana Olga sedang bersama anak kecil yang berjualan di jalanan, kemudian ketika Olga mengajak di anak ke atas mobil, anak tersebut mengisahkan kisahnya yang sedih sambil menangis, dan tiba-tiba saja Wilda mengambil remote dan mematikan tivinya, katanya nggak mau nonton karena ada nangis-nangisnya. 

Kemudian banyak lagi kejadian lainnya di televisi yang membuat dia langsung mematikan tivi.

Selama ini tontonannya favoritnya adalah Upin-ipin. Lalu Upin tergeser dan digantikan oleh Teletubbies, dan selanjutnya Barbie datang menggantikan mereka. Masih belum bosan dengan Barbie, dia mulai melirik Barney, dan akhirnya jatuh cinta dengan tokoh boneka ungu tersebut. 

Sebenarnya supaya tontonannya beragam, kadang-kadang saya mencoba memutarkan channel anak-anak Space toon, Disney Channel, dan Cartoon Network untuknya. Sekali-sekali dia tertarik untuk menonton sebentar, namun begitu karakter jahat muncul, entah penyihir atau hewan-hewan jahat maka dia langsung berteriak, menangis, ataupun langsung mematikan tivi.

Ketika saya mencari tahu kenapa dia meninggalkan film-film kartun itu, ternyata adalah karena ada tokoh jahat yang muncul dalam kartun tersebut sehingga dia malas untuk menontonnya lagi. Sekali waktu dulu, dia  menonton Upin kisah hantu durian, di situ ada monster jahat. Kemudian Barbie dia sukai hanya di edisi Princess Popstar, edisi lainnya langsung ditinggalkan karena selalu ada tokoh jahatnya. Hanya Teletubbies dan Barney yang masih bertahan karena kebanyakan tokohnya adalah boneka dan dia suka bernyanyi dengan Barney dan kawan-kawan. Namun pernah juga sekali dia langsung mematikan Barney karena ada badut yang muncul.

Sebenarnya untuk tayangan televisi sendiri, saya tak pernah membiarkan dia menonton sendirian. Dan bahkan jarang dia menonton tivi sendiri, kecuali untuk kaset film kartun ataupun lagu-lagu favoritnya. Memang sih, aktivitasnya bukan cuma menonton saja. Selain menonton, dia suka mencoret-coret, bermain, ataupun menemani saya memasak atau ketika sedang bekerja menjaga apotek. Namun tentu saja dia tak mungkin mau lepas begitu saja dari tivi. Akhirnya saya mencoba mencari bantuan dari mbah goggle, bagaimana cara memilihkan tontonan yang pas untuk dia. Ada beberapa hal yang saya dapat, diantaranya bijak dalam memilih tontonan, membatasi jadwal menonton, mendampingi saat menonton, dan memilih tayangan yang beredukasi. Ternyata yang saya belum lakukan adalah membatasi jadwal menonton. Wilda menonton kapan saja dia mau, dan berhenti semaunya. Kadang kalau lagi bosan, sehari tak pernah mau nonton, namun jika lagi suka, dia bisa nonton sampai tengah malam, biarpun kasetnya itu-itu saja.

Ah, sepertinya saya perlu menerapkan aturan baru baginya.