Kamis, 05 Juli 2012

Pasir Putih

Hurrayy... waktunya libur...
Libur.. libur.. dan libur.. sungguh 5 huruf yang menyenangkan.
*gembira amat.. padahal yang libur cuma anak sekolah doang.
Secara, di keluarga kami tidak ada yang termasuk anak sekolah, eh maksudnya anak kami masih keciiil jadi belum sekolah.
Pokoknya kalo yang lain bisa libur, kita juga bisa libur dong.. *dikeplak boss..
Hehehe...
Nah, mumpung libur, pergilah kami ke Pasir Putih.. (tempat andalan untuk berwisata bagi keluarga kami)
Sebenarnya di Sorong ini, tempat wisata cukup banyak. Salah satunya ya ke Raja Ampat yang teuerrkenaall itu. Tapi itu kejauhan.. kalo ke Raja Ampat mesti naik kapal lagi, itu kurang lebih 3 - 4 jam. Kalau mau cepat bisa pake Speed yang bisa di sewa pribadi (tapi mahaaalll). Di ibukota Raja Ampat sendiri yakni di Waisai kalo mau berwisata harus naik perahu2 kecil lagi sejenis speed itu untuk pergi pulau-pulau yang indah-indah itu (next time lah saya ceritakan indahnya Raja Ampat itu). Intinya kalo mau ke sana mesti ada perencanaan yang super matang, bukan sekedar perjalanan sehari setengah hari doang.
Trus ada lagi Tanjung Kasuari (kawasan wisata pantai di Sorong), tapi ini sudah terlalu ramai, tempat ini selalu jadi pilihan pertama warga kota Sorong untuk berwisata *dan kami tidak terlalu suka keramaian.
Pilihan lain ke Pulau Buaya. Kenapa dinamakan Pulau Buaya? Emang di sana banyak buaya ya?... Hahahaha.. saya juga dulu mikirnya begitu, tapi eh, ternyata karena bentuk pulaunya yang mirip buaya.
Cuman kalo ke sana mesti sewa speed or perahu2 juga. Jauhlah...
Kalau ingin wisata alam, ada juga Kawasan Wisata Alam di km 14 (btw, saya belum pernah ke sana)
Ada pula wisata pantai di Makbon,
dan banyak lagilah pokoknya...

Kembali ke Pasir Putih tadi. Pasir putih ini sebenarnya sebuah pulau kecil, letaknya di SP3, Kabupaten Sorong. Apaan tuh SP3...?
Nah, tempat kami ini daerah transmigrasi jadi di beri nama SP.. (satuan pemukiman) jadi ada SP1, SP2, SP3, .. dst..
Jangan heran kawan, karena ini daerah transmigrasi jadi kebanyakan pemukimnya ya orang Jawa. Ada orang DIY (pemukimannya bernama DIY), ada orang Jawa Timur, ada pula orang Bali.., ada pula daerah yang penghuninya kebanyakan orang Toraja meski mereka bukan orang trans...
Yaelah, kok lari lagi dari topik sih..

Pokoknya, berangkatlah kami bertiga ke Pasir Putih ala orang Sorong.
Ke sana cukup naik motor, perjalanannya kurang lebih 30 menit.
Wilda bergaya sebelum berangkat
Perhentian pertama adalah di sebuah dermaga. Dermaga ini baru saja di bangun sebagai aset Kabupaten Sorong yang rencanaya akan di jadikan dermaga kontainer. Karena masih baru jadi belum difungsikan sebagaimana mestinya. Sementara ini hanya jadi tempat jalan2 keluarga, asyik juga untuk tempat mancing, atau anak2 sekitar yang pengen berenang.
Untuk ke Pasir putih sendiri harus menyeberang lagi dengan menggunakan perahu2 motor sewaan milik para nelayan sekitar. Ada yang menggunakan mesin perahu sungguhan, adapula yang cuma memakai mesin seperti mesin untuk memarut kelapa itu. Perjalanan ke Pulau memakan waktu hanya sekitar 5 menit saja. Biayanya, dibanderol 20 ribu rupiah/orang PP (pulangnya di jemput), tapi anak2 gak di hitung.
Setibanya di Pulau kami langsung menikmati dulu bekal seadanya dari rumah. Setelah itu Wilda langsung nyebur ke air. Papanya sendiri segera mengambil tempat di kejauhan sana untuk memancing. Saya..?? duduk2 dululah mengawasi Wilda, nanti kalau Papanya selesai mancing baru saya di kasih kesempatan nyebur ke laut.

ok. mari kita mandi ombak.... yuhuuuuuu...... byuuuuuuuuurrr...




yukkk berenang...

dalam perjalanan pulang












2 komentar: