Jumat, 31 Agustus 2012

Giveaway Novel Cinderella Syndrome, Leyla Hana

Sampul novel Cinderella Syndrome

Siapa tak kenal Cinderella si Upik Abu. Dongeng yang sering kita dengarkan waktu kecil dulu, bahkan sekarang giliran saya yang mendongengkannya untuk putri kecil saya.
Nah, apa pula itu Cinderella Syndrome? saya baru tau juga ketika membaca blog mbak Leyla Hana. Ternyata si Emak yang cantik ini sudah menulis sebuah novel dengan judul di atas.
Dan dengan baik hati Emak Leyla akan membagikan novelnya ini dengan syarat mengikuti giveaway dari beliau dan akan di pilih beberapa pemenang untuk mendapatkan novel ini.

Karena di suruh memilih satu di antara ketiga karakter dan di minta untuk berimajinasi tentang apa yang terjadi pada mereka selanjutnya, maka saya pun coba ikut-ikutan berkhayal. Saya memilih tokoh berikut ini : Annisa, 28 tahun, seorang guru TK dengan gaji pas-pasan, yang merasa dirinya seorang pecundang. Karier gak beres, jodoh pun tak ada. Hingga ia jatuh cinta pada seorang duda, ayah dari seorang muridnya, yang sepertinya juga menaruh hati kepadanya.
(sampai di sini cerita dari Emak Leyla, selanjutnya saya akan menceritakan versi khayalan saya.. :) hehehe..)

Si duda setiap hari mengantar jemput anaknya ke sekolah Annisa, yang secara tidak langsung membuat mereka berdua akrab. Suatu hari setelah bubaran sekolah, Annisa berbincang dengan si Duda mengenai perkembangan psikologis anaknya apalagi sejak di tinggal ibunya. Perbincangan yang menjurus ke arah keromantisan ini akhirnya harus berhenti tepat ketika jam dinding sekolah berdentang 12 kali menunjukkan sudah pukul 12 siang, dan kala itu seorang wanita datang memanggil si Duda untuk segera pergi (wanita ini adalah bos si Duda di kantor yang juga naksir mati-matian kepada si Duda). Si wanita dengan emosi memarahi si Duda karena terlambat ke kantor, dan juga menyebut Annisa sebagai wanita penggoda, sok alim padahal cuma ingin menggaet para ayah gurunya. Jadilah Annisa duduk meratapi nasibnya sebagai Cinderella yang kehilangan pasangannya, dan di sini kisahnya terbalik dengan Cinderella asli (soalnya Cinderella versi dongeng yang meninggalkan pangeran, itupun jam 12 malam, sedangkan Annisa ditinggalkan pasangannya jam 12 siang)
Namun akhirnya Annisa tak ingin meratapi nasibnya itu berlama-lama. Setelah menghadiri pernikahan seorang temannnya, diapun berjanji pada diri sendiri untuk tidak lagi menjadi seorang pecundang.
Dia akan tetap memburu pangerannya dan juga akan memburu agar karirnya tidak begitu-begitu saja.
Dengan keahliannya beberapa tahun kemudian dia menjadi penjual sepatu, dikerjakannya usahanya dengan penuh keuletan, dia mencari para pengusaha2 sepatu lokal dan dia membantu pemasarannya, hingga akhirnya dia berhasil memiliki sebuah toko sepatu. Tak di sangka, suatu hari si Duda yang sudah dilupakannya tiba2 muncul di tokonya hendak membeli sepatu. Annisa memilihkan bahkan memasangkan sepatu yang cocok untuk si Duda. Ah, ternyata kisah Cinderella bukanlah isapan jempol baginya. Merekapun hidup bahagia selamanya.
Terus, bagaimana dong dengan bos si Duda... ? Ah, daripada pusing-pusing, mau dikemanakan, saya anggap saja si Bos meninggal karena serangan jantung, dan ternyata si Bos mewariskan seluruh perusahaan pada si Duda. Sayangnya si Duda tidak mau menerimanya dan memilih pindah bekerja di perusahaan lain. Warisan itu disumbangkannya ke sekolah TK tempat Annisa dulu mengajar..

Nah, demikianlah khayalan saya... :)


4 komentar:

  1. keren nih kayaknya.....

    salam kenal min

    komentarkan artikel ini ya....

    http://www.timkomte.com/2012/09/traffic-pengunjung-rumahku-turun.html

    BalasHapus