Kamis, 09 Agustus 2012

Posyandu

"..............
berat badanku di timbang s'lalu..
posyandu menunggu setiap waktu....
..........."
dst....

Masih ingat penggalan lagu di atas?
Saya teringat lagu ini saat tadi mengantarkan Wilda ke posyandu..
Sebenarnya Wilda usianya sudah lebih 2 tahun, jadi nggak pergi juga pun nggak apa2, karena cuma pergi untuk menimbang berat badan so gak di imunisasi lg.
Seperti kita ketahui, imunisasi lengkap di Posyandu cuma untuk yang umur 0 - 9 bulan. Dan Wilda sudah melewati tahapan itu. Tapi demi mengetahui perkembangan berat badannya, juga demi membantu para petugas puskesmas dalam mengisi data mereka.. (heheh itu kan masuk di laporan mereka setiap bulannya..)
maka saya sampai sekarang masih tetap setia membawa Wilda ke posyandu. Kalau nggak sempat, kadang2 si mbak yang bantu jaga yang mengantarkannya.
Setelah makan, mandi, minum susu.. siaplah si Wilda ke Posyandu. Karena agak telat, saat tiba di sana sudah banyak ibu-ibu dengan bayi-bayi juga anak-anak berkerumun. Riuh suara tangis bayi, teriakan petugas puskesmas dan juga suara mainan balon2 yang bunyinya kekkkk... kokekkkkk....ngiikkkkk...
Duh, ribut sekali pokoknya. Belum lagi ibu-ibu yang sibuk ngobrol sembari menanti giliran anaknya di timbang ataupun di suntik. Oh ya, ini bulan Agustus jadi merupakan bulan pemberian Vitamin A.
Memanfaatkan situasi ramai penuh anak-anak ini, sepasang pedagang yang tampaknya sudah berusia cukup lanjut menjajakan dagangannnya berupa balon2 itu taddi yang bunyi-bunyi, adapula mobil-mobilan, boneka dll...


Wilda, baru nyampe aja sudah minta beli balon....

Ya sudah, "balonnya 1 bu'...."

Dengan bujukan sebuah balon, akhirnya dia mau di timbang. Biasanya dia nangis kalo di timbang, untungnya berkat balon dia anteng aja naik ke timbangan. Masih pake yang manual lho... (namanya juga posyandu..) jadi timbangannya yang kayak buat timbang besi itu..  hehe...

Habis timbang tinggal nunggu namanya di panggil lagi untuk menerima kapsul Vitamin A.

lihat tuh,, ramainyaaaa..... timbangannya kelihatan kan?...   



Ngomong-ngomong soal imunisasi, beberapa waktu lalu saya sempat mengikuti sebuah acara "siangklinik" yang diadakan oleh perusahaan produsen vaksin terbesar di Indonesia.
Saya ikut dengan ekspektasi sebelumnya bahwa saya akan belajar banyak mengenai vaksin, imunisasi dan sebagainya. Dan benar juga, di mulai dengan pembahasan tentang perusahaan tersebut, produk mereka, juga tentang sistem rantai dingin alias cold chain, layanan publik dalam hal ini pemeriksaan lab dan imunisasi dari perusahaaan tersebut untuk masyarakat, produk-produk palsu, penanganan limbah vaksin dan juga tentang KIPI.

Sistem cold chain adalah sebuah prosedur ata tata cara penanganan vaksin termasuk di dalamnya peralatan yang digunakan saat penyimapanan dan pengiriman dari pabrik hingga sampai ke pengguna (pasien). Manfaatnya sendiri adalah untuk memperkecil kesalahan dan kerusakan vaksin selama proses penanganan sehingga dapat disalurkan. Selain itu vaksin yang akan digunakan masih berkualitas baik dan mempunyai manfaat untuk kekebalan tubuh. Penyimpanan vaksin idealnya pada suhu +2 s/d +8 derajat Celcius.

Kalau KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi) sendiri adalah mengenai efek yang sering muncul setelah proses imunisasi. Ada beberapa klsifikasi KIPI yakni : reaksi vaksin ------------> demam, reaksi alergi ;
 kesalahan prosedur ---------------> mis. cara pemberian suntikan vaksin, pelarut yang salah, jarum tidak steril dsb...
rekasi suntikan -------------> histeria, stress karena mau di suntik, sesak, hipotensi, dapat diatasi dengan sosialisasi dan pendekatan sebelumnya.
koinsidens -------------> ada penyakit lain yang di derita bersamaan dengan pemberian imunisasi.
dan penyebab tidak diketahui lainnya...

Kalau untuk produk palsu, kebanyakan adalah serum ATS-1500 yang sering dipalsukan.

Dan terakhir, sosial media yang dapat diikuti adalah :
1. facebook : http://www.facebook.com/InfoImunisasi
2. twitter : https://twitter.com/infoimunisasi
3. blog : bentengkesehatan.wordpress.com
4. website : http://www.biofarma.co.id/index.php/beranda.html




2 komentar: