Selasa, 23 Oktober 2012

Turning thirty


Usia 30..?
Gara-gara sadar usia sudah mulai tua, makanya waktu melihat buku di atas di sebuah rak toko buku saya langsung menyambarnya meski kemudian sempat menimbang-nimbang, beli tidak ya..? Tapi berdasarkan pertimbangan usia yang mendekati 30 itu akhirnya saya memutuskan untuk membeli. 
Hmmm.. lama juga baru akhirnya berhasil saya selesaikan. Turning thirty karya Mike Gayle ini bercerita tentang pria bernama Matt Breckford yang berusia 29 tahun, berarti sedang menjelang usia 30 tahun. Di tengah tenggang waktu usia yang makin dekat itu, dia akhirnya menjadi "galau" , kalau meminjam istilah sekarang ini. Dan di tengah kegalauannnya itu dia memutuskan untuk berpisah dari pacarnya Elainne (mereka berpisah baik-baik dengan alasan sudah saling tidak mencintai lagi), juga resign dari kantornya dan memutuskan menerima tawaran pekerjaan di Australia yang masih 3 bulan lagi sehingga  dia pulang dulu ke Inggris kampung halamannya. Sebenarnya tak ada yang perlu dikhawatirkan oleh Matt, pekerjaannya bagus, punya pacar, dan kelihatannya semua baik-baik saja. Bahkan sebenarnya dia sangat menanti-nantikan usia 30 itu. Namun karena kegalauannya itu maka dia mengambil keputusan-keputusan yang di atas, dia akan pulang untuk beristirahat, bukan saja dari pekerjaan namun juga dari kehidupan (hlm. 51)
Sayangnya tinggal bersama orang tua rupanya sudah tak nyaman lagi baginya, situasi rumah mulai membuatnya tertekan, apalagi di usianya yang 29 itu. Meski dia sudah menghabiskan waktu dengan menghubungi teman-teman lamanya, namun semuanya tak lagi sama apalagi jika kau telah berpisah selama satu dekade. Kehidupan tentu sudah berbeda. 
Bagaimana endingnya? Bacalah sendiri.. hehehe...

Bagi saya sendiri, waktu masih remaja eh anak-anak maksudnya, gak terlalu memikirkan, usia 30 itu seperti apa sih.. Memasuki usia belasan tahun  (SMA)pun belum terpikirkan usia 30 itu bakalan jadi apa. Mungkin sih, sekali-kali sempat terbersit juga jika melihat tanmpang guru-guru muda yang mengajar kala itu. Nantilah ketika menginjak bangku kuliah baru menyadari umur.. *duilee... sudah usia 20an ternyata..
Dulu waktu mulai masuk kuliah saya sempat menghitung2 umur. Tahun pertama masuk kuliah saya baru berusia 17 tahunn.. yeeyyy swweet seventeen nih.. berasa jadi yang paling termuda di antara teman2 seangkatan. Jadi mulailah saya menghitung2 kalo kuliah kurang lebih 4-5 tahun. saya akan sarjana di usia 21 atau 22 tahun.. Haha.. waktu itu saya lupa kalau ternyata jurusan pilihan saya setelah menamatkan sarjana harus mengambil kuliah profesi lagi selama 1 tahun. Empat setengah tahun kuliah + satu tahun profesi saya baru benar2 lolos dari jeratan kampus tepat di usia 23 tahun. Dan tak perlu menunggu lama, syukurlah saya bisa langsung bekerja 2 bulan kemudian di sebuah apotek swasta meski jauh dari orangtua. Beberapa tahun bekerja hingga akhirnya menikah dan punya anak eh, ternyata saya belum sampai juga di usia 30 tahun.. Dan tidak terasa tahun depanlah baru saya akan mencapainya (semoga, bila tak ada halangan, dan Tuhan menolong saya tiba si usia itu).. 
Nah, kini apa arti usia 30 bagi saya? Tua, keriput, di panggil tante, di panggil Ibu bukannya mbak lagi..? Ah, tua itu sih sudah pasti. Keriput masih bisa ditalangi dengan kosmetik hihihi... di panggil tante atau Ibu ini yang menandakan kedewasaan. Jadi kurang lebihnya adalah sebuah pencapaian diri menuju kedewasaan. Usia 30 memang biasanya di sebut sebagai batas kedewasaan. Coba lihat di iklan-iklan pelembab atau kosmetik wajah, biasanya dibedakan usia dewasa tuh di atas 30 tahun bukannya 28, 24 atau berapalah yang jelas paling sering nih ya pasti 30. , nah kan berarti banget tuh usia 30 tahun.. kan..kan..kan..??  
Jadi menjelang usia 30 tahun ini saya mencoba menelusuri kembali kisah hidup saya. Apakah yang sudah saya perbuat selama hampir 30 tahun usia saya selama ini. Apa saya masih seorang gadis kecil mommy yang manja maklumlah si bungsu (kan katanya anak bungsu tuh yang paling manja). Mencoba melihat satu-satu semua sisi kehidupan yang telah lalu, belajar dari masa lalu, agar menjadi lebih baik kedepannya.

Kemudian apa harapan saya di usia 30 tahun nanti, pertama sih pengan punya anak lagi. Putri kecil saya tahun depan akan berusia 3 tahun, dan semua orang di sekitar saya mendorong agar si Wilda segera di beri teman. Semoga Tuhan berkenanlah..
Lalu saya akan berusaha bertindak dan bersikap lebih dewasa lagi karena kadang-kadang saya merasa childish, mungkin kali ya karena saya anak bungsu (maafkan anak bungsu, kau lagi2 jadi alasan)
Meski tetap bekerja, saya ingin lebih banyak lagi meluangkan waktu bersama keluarga.
Nah inilah makna dan harapan saya untuk usia 30 nanti. Menjadi 30 tak perlu ditakuti, kulit berkerut, wajah berubah kusam, semakin tua, di anggap tante-tante.. toh semua itu memang proses hidup yang harus kita hadapi.
Menjadi tua itu pasti tapi menjadi dewasa itu pilihan.

Tulisan ini diikutsertakan pada kontes Give Away: GOING TO 30
 
 
Ps.   Happy Birthday ya Mbak Tita.... Have a happy thirty :)

9 komentar:

  1. setuju...
    trus gimana nasib yg mo 40 ya? hehe
    mo ikutan di tempat Tita masih belum ada ide

    salam kenal

    BalasHapus
    Balasan
    1. hmmm gimana ya..? *masih mikir
      hayoo mak ikutan.. :)

      Hapus
  2. welcome to the club deh kl udah masuk 30 ya.. Kl sy udah setengah jalan dr angka 30 *tutup muka :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. horee... masuk club.. eh, pake kartu anggota nggak? hihihi...

      Hapus
  3. good luck aja deh, aku belum ada ide :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih Mama Cal-vin, ayo ikut meramaikan, mumpung belun deadline.. :)

      Hapus
  4. Wadooh aku dah lebih dari 30 neehh..
    setengah jalan lebih menuju 40, oh noo..
    Semakin mendekati pra lansia
    hehee...


    pagi Mom.

    BalasHapus
    Balasan
    1. pagi juga .. eh sudah siang..

      Usia boleh tua, semangat tetap muda kan mak...?

      Hapus
  5. ternyata banyak juga ya yang sedang atau baru memasuki 30 tahun, harus segera menuliskan daaah...aku mau punya angka 30 menjadi kenangan daaah... aku hampir 31 april besoook...tks menginspirasiku
    Salam kenal juga y mba

    BalasHapus