Perjalanan ke Ambon minggu kemarin ternyata masih menyisakan cerita. Jika Wilda mengalamai liburan jalan-jalan ala dia, maka sayapun karena berangkat sendiri, tentunya punya segudang cerita. Bersama 5 orang teman lainnya dari Kabupaten berbeda, kami naik pesawat dari Sorong ke Ambon. Meski sempat was-was karena pesawat agak sedikit mengalami guncangan, namun tak mengurangi keceriaan kami dalam menikmati perjalanan.
Kegiatan yang kami hadiri sedianya di mulai pada hari Senin. Namun karena tak ada pesawat yang berangkat hari Senin maka kami berangkat pada hari Minggu. Tiba di hotel pada minggu siang, akhirnya kami memutuskan untuk jalan-jalan dulu. Menyewa mobil hotel yang tarifnya 100k/jam (mahal ya...?), untungnya kami berenam jadi bisa bagi-bagi. :)
Tujuan pertama adalah mall ACC (Ambon City Center), mall ini baru di buka setahun yang lalu. Saya ingat karena pas pembukaan saya juga sedang ada di Ambon dan mengalami macetnya melewati kawasan ini saat acara pembukaan. Maklumlah, kami 6 orang udik yang baru keluar dari hutan (qiqiqi...), jadi jelas menginjak yang namanya mall adalah hal langka.
Saking kelaparannya, karena tak melihat tempat foodcourtnya, kami cuma bisa nongkrong di Es Teler 77. Tak apalah sekedar pengganjal perut. Setelah puas berkeliling mall, meski tak belanja sama sekali hehehe.. kami meneruskan perjalanan ke kota. Karena dari 6 orang hanya saya dengan seorang teman yang pernah menginjak kota ini, maka kami berdua menjadi tour guide untuk yang lain (di bantu supir tentunya).
Pertama kami ke patung Martha Tiahahu (pahlawan dari ambon), sayang gak bisa poto-poto karena sudah malam jadi patungnya gak kelihatan. Dari puncak ini, kita bisa melihat hamparan kota Ambon dengan kerlap-kerlip lampu di waktu malam yang katanya sopir adalah Hongkong di waktu malam. Hehe.. ada-ada saja.
Selanjutnya kami menuju ke Lapangan Merdeka yang terkenal itu dekat kantor gubernur. Setelah puas berfoto-foto di bawah tulisan "Ambon Manise', kami ke tempat Gong Perdamaian. Siapa tak ingat kerusuhan yang sempat menimpa kota ini. Di bawah gong ada semacam museum yang menunjukkan gambar masa-masa kelam itu. Untunglah sekarang mereka sudah hidup damai, meski sepertinya masih menyisakan trauma yang cukup mendalam.
Tak terasa, ternyata sudah cukup malam. Kami kemudian kembali ke hotel untuk beristirahat. Oh ya, sempat pula kami singgah di pinggir jalan menikmati nasi kuning Ambon yang ternyata rasanya lumayan enak.
|
lobi hotel, asyik buat nyantai |
|
pemandangan depan kamar hotel.. keren.. |
|
di depan patung Martha Tiahahu (gak keliatan...) |
Beberapa gambar dalam museum Gong Perdamaian :
|
yang nyala itu blits kamera ya, jangan ketipu.. :) |
|
lapangan merdeka |
(bersambung...)
sayang banget patungnya gak kelihatan ya di foto
BalasHapusAmbon kelihatannya indah bgt, ya. PeEmandangan dr kamar hotelnya heren
BalasHapus