Hari Kamis tanggal 28 Maret yang lalu, Wilda berangkat bersama papanya ke Ambon. Sebenarnya nggak ada rencana pulang kampung, tapi karena kebetulan tanggal 31 Maret saya juga ada kegiatan dari kantor di Ambon, maka Papa dan Wilda memutuskan pulang duluan biar nanti selesai kegiatan saya ikut menyusul mereka di kampung.
Saat pergi saya mengantar mereka ke bandara, dan ternyata Wilda sempat ngamuk-ngamuk minta turun dari pesawat karena saya nggak ikut. Hehe..
Tapi itu nggak berlangsung lama. Setelah papanya membujuk, dia malah langsung minta foto-foto. #eh.. genitnya keluar..
bergaya dalam pesawat |
Turun dari pesawat, ternyata Wilda masih ingat mamanya. Kata si Papa, Wilda ngubek-ngubek bandara mencari saya. Akhirnya Papa terpaksa bilang kalau mama lagi nyari boneka Wilda yang ketinggalan, jadi nanti baru mama ikut dari belakang.
turun dari pesawat, kebingungan mencari mama |
Dari bandara Pattimura, mereka melanjutkan perjalanan dengan menyewa mobil ke kampung Papa di Allang. Sepanjang perjalanan terpampang pemandangan pantai yang indah ternyata mampu membuat Wilda akhirnya melupakan mamanya untuk sementara. Sepanjang jalan dia bernyanyi dengan gembira selama hampir sejam hingga akhirnya tiba di Allang. Sampai di Allang mereka beristirahat di rumah seorang keponakan Papa. Rumahnya tepat di pinggir pantai. Jelas saja Wilda langsung berjingkrak kegirangan dan langsung nyemplung ke air laut. Terpaksa ganti baju lagi deh. Untungnya mama sudah menyiapkan baju ganti di tas punggung Papa, jadi Papa tidak perlu repot-repot membongkar koper soalnya perjalanan ke rumah nenek masih jauh dan harus di tempuh dengan menggunakan speed atau perahu motor.
langsung lari menuju air laut |
hei.. ikutan yuk.. |
Sambil menunggu keluarga Papa yang lain yang kebetulan juga akan pulang ke kampung, Wilda sarapan dulu. Soalnya tadi pagi berangkat dari rumah subuh-subuh jadi nggak sempat sarapan. Namun ternyata yang di tunggu datangnya cepat sekali. Suami keponakan Papa yang akan membawa speed juga sudah siap. Tapi karena Wilda makannya lama, akhirnya sarapan dilanjutkan di dalam speed. Perjalanan lewat laut cukup lama, sekitar 2 jam lebih. Dan Wildapun tertidur di tengah buaian angin laut yang kencang menerpa muka.
di dalam speed, nggak ada atapnya lho... |
Setibanya di rumah nenek, Wilda di sambut dengan penuh antusias oleh nenek, tete (kakek), juga sepupu-sepupunya. Kampung nenek letaknya juga di pinggir pantai. Menurut cerita Papa, dulu orang dari Allang bertransmigrasi ke pulau Seram bagian barat, dan mendiami kampung mereka yang sekarang ini dan di beri nama Hato Allang. Kampung Hato Allang ini kecil saja. Mungkin kalau di kota cuma sekitar satu RT hehehe..
Dan apa kegiatan Wilda selama di kampung? Lihat saja dalam gambar berikut ini...
halo teman... |
berlarian bersama teman-teman |
baru bangun langsung ke pantai |
melihat teman-teman kecil sedang memancing |
di jembatan |
rumah nenek yang asri |
bersenda gurau dengan sepupu kecil |
suasana kampung nenek |
ayo, kita main sepeda |
pantainya bersih |
siap-siap menerjang ombak |
ayooo berenang |
membasuh badan di kran setelah berenang |
uh.. jernihnya.. |
menemani Papa bermain bola di pantai |
berjoget bersama para sepupu |
Setiap hari dia mandi air laut paling sedikit 2 kali sehari. Dan hasilnya, badannya langsung menggelap. Bahkan keningnya terlihat menyala gosong saking cintanya dengan laut. Hehe..
Dia juga bahkan sudah lupa mama karena keasyikannya bermain dengan teman-teman ciliknya.
Sekarang malah mama yang bolak-balik menatap foto-foto Wilda karena kangen, apalagi nggak bisa nelpon karena di kampung papa itu belum ada signal. Hikss...
Syukurnya, meski seminggu berpisah, namun begitu mama bergabung dengan Wilda dan Papa di kampung, dia langsung meluk saya dan nggak mau lepas hampir setengah jam minta gendong terus. Yayyy... ternyata kamu juga kangen aku ya nak..
Di kampung neneknya Wilda banyak teman ya
BalasHapusIya, yang seumuran Wilda banyak, makanya dia betah.
HapusMba...pantainya kereeeen, kepingin atuh aku ke sana. Indah bener, bersih pula...Keke, Naiiiii...teriak dari balik panggung *ayo ke Ambon...*eh
BalasHapusIya, bersih banget.. makanya berenang tiap hari.. hehe..
HapusAyo Keke Nai.. ikut... :D
Wilda kuat ya naik speed 2 jam..
BalasHapusjadi kampung nenek itu ada di pulau lain ya..
pantainya indah bersih, langit biru laut biru cantik
Iya, kampungnya di Pulau Seram, tapi masih masuk wilayah Maluku.
HapusPasti nyeees di hati ya saat memeluk Wilda saat baru bertemu :)
BalasHapusIya Mbak.. Serasa bertahun-tahun nggak ketemu.. jiyaahhh..
HapusSubhanallah, pantainya indah bangetttt....
BalasHapusyup... keren deh pokoknya.. :)
HapusMbak pantainya indah bgt. Sy juga kl seandainya di dkt rumah ada pantai kyk gitu, sy bakal biarin anak2 sy bermain di pantai sepuasnya :D
BalasHapusTerima kasih udah berpartisipasi :)