Yippie ye…. Akhirnya liburan yang dinanti-nanti tiba
juga… yuks nyanyi seperti Tasya… :
“Libur telah tibaa.. libur telah tiba…. Horeee… horeeee… Hatikuuuu gembira…..”
Perjalanan di mulai saat pagi belum lagi menjelang. Bangun
pukul 04.00 pagi dan segera beres2 menyiapkan segala sesuatu yang sudah di
kemas dari kemarin. Tepat pukul 05.00 menuju ke Bandara DOmine Edward Osok
Sorong, huffftt masih dingin, Wilda yang tadi masih asyik tidur saat
dibangunkan untuk ganti baju, kembali terkantuk-kantuk di dalam mobil. Tiba di
bandara, setelah melapor dan duduk menanti pesawat di ruang tunggu, dia kembali
tertidur. Dan kemudian saya baru sadar Wilda tidak mengenakan sepatu ataupun sendal, saking buru2nya.
Satu jam lebih 10 menit di udara, perjalanan di lanjutkan
lagi lewat darat. Sebuah Avanza sewaan kembali membawa kami bertiga ke sebuah
dermaga kecil bernama Tahuku. Kurang lebih 1 jam perjalanan darat yang diwarnai
dengan kasus muntahnya Wilda dalam mobil. Eh, sebelumnya di pesawat juga dia
sempat muntah. Mungkin karena susu yang di minumnya sudah agak dingin. Duh,
kasihan…. Dia jadi sangat letih
kelihatannya. Padahal perjalanan lewat laut masih menunggu. Setelah mengisi
perut dan beristirahat sejenak di sebuah warung di dermaga tersebut, kami mulai
berbelanja kebutuhan sehari2 untuk di bawa ke kampung. Beras, minyak, sabun2
dll segera berpindah dari dalam toko ke punggung seorang buruh yang membantu
membawakan semua barang bawaan kami ke dalam sebuah speed kecil yang mampu
menampung sekitar 20an penumpang. Eh, tidak lupa saya membeli sepasang sendal buat Wilda, yang kemudian tidak pernah dipakainya karena kurang nyaman.
Si Onco (suami saya) tiba2 menghilang sejenak dan tiba2
muncul dengan seikat durian, hmmmmm.. yummy.. bawa pulang aja sekalian kataku,
ntar makannya di kampong aja. Durian2 selanjutnya kami beli lagi hingga total
165rb rupiah untuk 22 buah durian. Murah kan..??
Speed mulai bergerak menuju ke tempat tujuan kami, Kampung
halaman suami saya yang lumayan jauhhhh sekaliii. Wilda kembali rewel, dan
memuntahkan lagi isi perutnya yang tadi di isi di warung.
Untunglah cuaca bagus sehingga ombak tidak terasa.
Perjalanan sejauh 4 jam ini lumayan membuat pantat jadi kram.
Teteup senyum walaupun habis muntah dalam speed |
Saat kampung suami saya mulai kelihatan, semangat liburan
kami membali menyala. Perjalanan yang melelahkan pun jadi terasa ringan. Bahkan
Wildapun ikut-ikutan bersemangat. Akhirnya tiba juga….
Beberapa orang keponakan sudah menjemput di tepi pantai,
mereka berlarian membantu membawakan barang2 kami. Kakak2 ipar berlomba hendak
menggendong Wilda, namun Wilda jelas takut pada semua orang yang terasa asing
baginya. Dia hanya mau saya yang gendong hingga tiba di rumah. Namun rupanya
saat bertemu dengan neneknya, dia tidak lupa. Nenek dan kakek yang mengsuhnya
saat berusia 0 – 6 bulan itu begitu girang bertemu lagi dengan cucu
perempuannya ini.
Selanjutnya…. Istirahat dulu ah…. Lelahhhhhhh sekali….
Pantai yang menyambut kami |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar