Jumat, 22 Maret 2013

Cara tradisional menyembuhkan flu

Sudah seminggu ini hampir semua orang dalam rumah terkena flu. Untungnya si kecil nggak kena. Saya, si Papa, ponakan, trus ada beberapa sodara yang kebetulan lagi nginap. Semuanya pada asyik bergulat dengan flu masing-masing. Mana sesekali saling bersahutan dengan ber-hatsyi-hatsyi ria.
Duh, gak enak banget pokoknya. Pertolongan pertama tentunya dengan minum banyak air. Nggak berhasil juga, akhirnya saya mengkonsumsi Re**x*n di kombinasi dengan obat flu. Ternyata baru minum dua kali sudah sembuh.
Yang parah ini si Papa. Pilek nggak sembuh malahan di tambah dengan malaria juga. Begitu kena malaria, maagnya ikut menyerang. Puyeng deh..
Kata dokter, kalau badan sudah capek, pasti malaria ikut menyerang. Tapi yang jadi masalah, pileknya gak kunjung sembuh, malahan jadi sulit bernafas padahal sudah minum obat flu resep dari dokter. Akhirnya Papa mulai mencoba menggunakan pengobatan alami ala kampungnya. Air mendidih 1 panci di isi dengan berbagai rempah-rempah, sereh, daun cengkeh, daun kayu putih, dan sebagainya. Kemudian panci di angkat dari kompor, dan kepala di taruh di depan panci tersebut sambil kepala ditutupi dengan handuk tebal dan lebar. Lalu hirup uap panasnya perlahan-lahan selama lebih dari 10 menit.
Bagaimana rasanya? jelas panas dan membuat berkeringat. Keringat yang banyak keluar ini akan menyebabkan badan jadi soak. Jadi sarannya makan dulu sebelum melakukan "ritual" ini.
Hasilnya, hidung jadi lega sehingga gak kesulitan lagi bernafas.
Sekarang masalahnya, kita nggak punya rempah-rempah itu kecuali sereh. Trus bagaimana mengakalinya? Papa ternyata menumpahkan minyak kayu putih juga secuil balsem ke dalam air mendidih itu. Katanya sama saja kok.
Ternyata memang Papa akhirnya sembuh. Hidungnya nggak mampet lagi. Entah apa karena "mandi uap " itu ataukah karena minum obat.
Oh ya cara ini memang sering dilakukan orang Ambon, kalo nggak salah namanya "ukup" atau "upok".
Mau mencoba?



2 komentar:

  1. seperti proses uang atau nebu di rumah sakit ya tapi tradisional

    BalasHapus
  2. Mama Wilda, rempah2nya apa .. kenapa "dan sebagainya"? Bikin penasaran deh :D
    Blognya cantik .. wajah baru lagi. Mama Wilda pintar deh pilih template

    BalasHapus