Indonesia Vs Arab Saudi

Hufft.. akhirnya ketegangan menyaksikan pertandingan itu selesai sudah.
Meski bukan penggemar fanatik sepak bola, namun untuk pertandingan kali ini saya ikut dengan semangat '45 menyaksikan laga ini.
Mungkin karena penasaran dengan wajah baru timnas, ataupun semangat karena lawan yang dihadapi cukup berat.
Babak pertama saya lewatkan dengan menonton seorang diri sambil berjualan di apotek. Pertandingan yang di mulai jam 9 malam WIT rasa-rasanya ingin membuat saya segera menutup apotek yang seharusnya masih 1 jam lagi. Belum duduk manis, eh saya langsung meloncat menyaksikan gol Boas Salossa di menit ke-4. Wah, tambah semangat nih... Beberapa orang yang belanja di apotek semuanya menyempatkan diri mengintip layar televisi dulu baru keluar. Bahkan ada pula yang sebelum belanja, malah nonton dulu sambil rame meberi komentar. Udah gitu buru-buru pulang padahal belum beli obat. Untungnya sebelum menstarter motornya dia kembali lagi. hehehe..
Memang tak berapa lama kemudian, Indonesia akhirnya kebobolan setelah berkali-kali peluang Arab Saudi tak mampu menembus gawang Kurnia Mega.
Hingga berakhir babak pertama kedudukan imbang 1-1.
Istirahat 15 menit, dan saya digantikan keponakan saya untuk menjaga apotek sementara saya naik ke atas menyuapi si kecil. Memang jam makannya agak malam, karena tadi sore dia sempat makan banyak. Duh, susahnya nonton sambil berkeliling mengikuti si kecil yang tak mau diam di tempat. Akhirnya saya biarkan saja dia bergerak sesuka dia, sambil saya menikmati pertandingan dia sendiri yang datang ke saya jika makanan di mulutnya telah habis.
Sayang sekali akhirnya Indonesia kebobolan lagi hingga skor menjadi 2-1. Wuahh... kalah sudah ini. Meski di menit-menit terakhir Indonesia memasukkan Greg Lokollo dan juga Irfan Bachdim, ternyata tak mampu menambah gol bagi Indonesia. Tendangan bebas dari Boas yang saya lupa di menit ke berapa juga tak berhasil menyarangkan gol. Sergio Van Dijk (benar nggak sih namanya kayak gitu?)  tak mampu berbuat apa-apa. Dia di kawal ketat dan bahkan jarang sekali bisa menyentuh bola. Sekali sundulannya sempat nyaris membuahkan gol, namun kurang tepat.
Beberapa kartu kuning dijatuhkan oleh wasit asal Korea Selatan bagi kedua tim. Memang cukup banyak pelanggaran, tapi syukurlah gak ada kartu merah. Meski pelatih Arab sempat protes, namun wasit cuma geleng-geleng kepala sambil tersenyum.
Meski kalah, namun patut pula kita bangga atas kerja keras timnas kali ini. Melawan Arab yang bisa di bilang klub raksasa dibandingkan timnas yang bahkan tak sampai seminggu dipersiapkan bolehlah dikatakan timnas cukup hebat. Arab saja mengalahkan Malaysia di pertandingan persahabatan 4-1. Pelatihnya saja kata komentator di tv bekas pelatih real Madrid, juga bekas pelatih U21 Spanyol. Wajarlah kalau kita kalah.
Mungkin saja jika dengan persiapan matang beberapa bulan sebelumnya, Indonesia bisa mencuri poin.

Ah, lupakan pertandingan, saya hampir saja meluapakan si kecil. Setelah makanannya habis, saya biarkan dia bermain di kamar sepuas hatinya. Namun 2 menit menjelang babak akhir, sepupunya yang bermain dengan di berteriak memanggil saya, katanya anak saya "pipis". Karena tinggal 2 menit, eman-eman jika di tinggal, saya bilang gak pa2, biar sajalah, nanti habis pertandingan baru saya bereskan. Tak di nyana, si kecil ini ternyata juga "pup". Duh, berceceranlah itu kotoran di kamar. Memang sih, kadang dia bilang kalau mau "pup", tapi kalau sudah kebablasan ya mau bilang apa lagi. Ah, ternyata tambahan waktu 5 menit. Sedang membersihkan si kecil cuma butuh waktu sekitar 2 menit. Sambil membereskan kekacauan itu, mata saya masih mengintip ke layar tv. Dan tiiiiiiitttttttttttttttt.... akhirnya pertandingan pun habis. Si kecil juga dah bersih siap untuk tidur.

Beberapa gambar yang sempat di ambil :