Minggu, 14 April 2013

Komplitnya kompleks tempat tinggalku


Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu pertama.







Tema ngeblog minggu pertama ini adalah sekitar rumahmu.

Hmm... apa ya yang bisa diceritakan di sekitar rumahku?

Kebetulan rumah kami sebenarnya sih bukan rumah kami karena statusnya cuma nyewa.. hehehe, terletak di depan jalan. Jadi tentu saja merupakan daerah yang cukup ramai. Meski kami tinggal di daerah Kabupaten yang agak jauh dari kota, tapi kalau yang namanya di pinggir jalan pasti saja orang yang tinggal di situ kebanyakan yang buka usaha.

Hampir sepanjang jalan adalah ruko. Ada yang merupakan bangunan lama ada pula yang baru-baru saja di bangun. Contohnya yang kami tempati. Bangunan 2 ruko yang kami gunakan sebagai tempat usaha kami yakni apotek. Sebelah kami merupakan toko sembako yang cukup besar. Mereka menjual baik grosir maupun eceran. Makanya selalu saja ramai orang yang berbelanja. Untungknya kami juga kena imbas keramaian toko itu, hehehe.. Apotek jadi ikutan ramai. Karena bila ada yang berbelanja  di sebelah pasti sering mampir juga ke apotek. Sekedar mencari obat, maupun jika nggak sakit seringnya banyak yang mencari multivitamin, meski ada yang kadang numpang parkir doang :(.

Selanjutnya tepat di samping kiri ada 2 ruko berdampingan juga. Yang satu adalah bengkel motor, yang sebenarnya pssssst.... jangan bilang-bilang ya., cukup berisik. yah tapi di mana-mana bengkel ya begitu, pasti berisik dengan raungan motor maupun gelak tawa anak-anak muda yang nongkrong di situ. 

Di sebelahnya ada pula tempat reparasi segala benda elektronik. Baik Ac, Kulkas, dll. Sayangnya om yang memiliki usaha itu tinggal di kota, jadi lebih sering tutup daripada buka.

Sebelahnya lagi ada sebuah ruko yang di sewa oleh Lembaga Pendidikan. Sebenarnya ruko yang tempati lembaga itu ada 2 tapi yang di sebelahnya kosong. Dulu sempat dijadikan gudang oleh pemilik toko sembako di samping kami. Kebayang kan besarnya usaha Ongko pemilik  toko sembako.

Selanjutnya di sebelahnya adalah rumah tinggal seorang pak de yang bekerja sebagai petani. Pak de ini memiliki usah jual beli minyak tanah juga jual bensin, bahkan kadang-kadang juga menjual ikan dan udang beku. Namun sebagian besar waktunya di habiskan di ladang. Rupanya pak de ini cukup berhasil juga. Buktinya kemudian dia mampu membangun ruko di samping rumahnya untuk disewakan. Sayang belum ada yang menyewa. Dulu sempat di sewa oleh warung mie ayam juga sebuah toko. Tapi rupanya toko itu kalah saing dengan toko yang di sebelah rumah saya, hingga hanya beberapa bulan saja buka, langsung tutup. Entah pindah ke mana mereka sekarang (padahal saya baru saja mulai akrab dengan istrinya.. hikss... kehilangan teman deh).

Di sampingnya lagi ada ruko kecil yang merupakan tempat las aneka barang kebutuhan. Kita bisa memesan tempat ayunan seperti yang ada di sekolah TK, ataupun sekedar tempat jemuran, teralis rumah dan lain sebagainya. 

Cukup sampai di situ ya, kalau terus ke sana kayaknya kepanjangan. Hehe..

Beralih ke depannya, ada sebuah tempat usaha pabrik tahu tempe. Di sebelahnya ada warung ayam lalapan,nasi goreng dsb.

Di sebelahnya lagi ada penjual sofa, lemari, kasur dan sebagainya. Kemudian si sebelahnya lagi tepat di depan kami juga adalah ru,mah tinggal namun meiliki usaha meubel dan juga jualan bensin eceran. Bahkan di sebelahnya lagi jualan ikan beku seperti yang di jual oleh pak de yang di atas. 


Nah, kalau yang di sebelah kanan kami ada usaha air minum isi ulang (gallon). Kemudian di sela dengan sebuah rumah tinggal, ada sebuah rumah yang di sulap jadi ruko dadakan dengan menjajakan kebutuhan sembako, menjual pulsa dan juga di ubah menjadi toko pakaian. Padahal persis di sebelahnya juga ada sebuah toko pakaian besar. 


bengkel motor


rumah pak de Min

ruko milik Pak de Min

jualan sofa dsb di seberang jalan

warung makan (bukanya malam doang)

persis depan rumah

 

Hehe.. komplit kan komplesku...



5 komentar:

  1. banyak ruko disekitar rumah, ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh ada emake Nai disini? :p

      Hapus
    2. Iya banyak, tapi ruko kecil2an, nggak kayak ruko2 megah di kota.. :)

      Hapus
  2. kayaknya warnet blum ada tuh mbak.. kenapa gak dicoba buka usaha disitu

    salam kenal.. dan sukses buat lombanya ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Warnet dulu pernah ada juga, namun sayang sekarang sudah tutup. Soalnya minat masyarakat masih kurang. Pengunjungnya kebanyakan hanya anak2 SD yang main game. :(

      Hapus