Rabu, 11 September 2013

Brenda

Brenda.. Namanya cantik sekali. Tapi jangan kira Brenda adalah seorang gadis kecil yang cantik.
Brenda adalah seekor anjing milik tetangga saya. Tentu saja dia bukan jenis anjing cihuahua ataupun sejenis Kintamani, Saint Bernard, dan sebagainya. Dia hanyalah seekor anjing kampung, warnanya putih berbelang hitam, atau mungkin juga hitam berbelang putih. Umurnya sekitar 2 tahun. Nah, ada apa dengan Brenda?

Tadi pagi, sekitar pukul 08.00, Brenda kembali membuat ulah. Dia berlari dengan tiba-tiba ke tengah jalan raya, tanpa lirik kiri kanan.. (namanya juga anjing), dan sebuah sepeda motor melindas dia. Begitu mendengar bunyinya berkaing-kaing, dan bunyi suara motor jatuh, saya langsung melompat berdiri. Dalam pikiran saya, ini pasti Brenda. Dan benar saja. Brenda, entah bagaimana masih bisa hidup dan langsung berlari. Sementara si pengendara motor, seorang gadis yang sepertinya usianya masih belasan terseret jatuh dari motornya. Puluhan orang berlari menolong si gadis. Sungguh kasihan sekali. Kakinya sepertinya patah karena lulutnya seolah terkulai, dan bibirnya terluka penuh darah. Dia langsung pingsan, tak sadarkan diri. Beberapa menit kemudian saat sadar, dia berteriak-teriak penuh kesakitan. Aduh, saya ngeri membayangkan sakit yang dialaminya. Untunglah dengan cepat sebuah mobil didapatkan untuk segera mengantarnya ke Rumah Sakit. 

Sementara itu, tak ada yang melihat ke mana si Brenda pergi. Sang pemilik juga tak ada, karena dia sedang keluar rumah. Orang-orang mulai menyalahkan Brenda, ada yang bilang harusnya dia di kurung, dan sebagainya. Sebenarnya ini bukan kali pertama Brenda di tabrak/ menabrak motor. Baru beberapa bulan yang lalu dia juga seperti itu. Persis di tempat yang sama, di waktu yang hampir sama pula. Hanya korbannya adalah seorang pria yang sepertinya sedang terburu-buru berangkat kerja. Sementara Brenda sedang berlari menyebrangi jalan untuk menyusul tuannya yang sedang menunggu angkot di seberang jalan. Saya juga heran, saat itu Brenda di tabrak dengan begitu keras, namun dia masih hidup. Teriakannya sungguh menyayat hati. Berjalan terpincang-pincang, dia bersembunyi di dalam got. Namun besoknya saya lihat, dia kembali berlari kesana-kemari dengan gembira.

Ah, Brenda...
Sebenarnya kemalangannya sudah di mulai sejak lahir. Ibunya meninggal juga karena di tabrak motor. Padahal saat itu Brenda baru berusia beberapa hari. Jadilah dia merana ditinggalkan sebatang kara, tak mendapat Asi eksklusif pun. Dan hebatnya dia mampu bertahan hidup. 
Pengalaman di tabrak ataupun menabrak motor sepertinya tak membuat Brenda ini jera. Sempat saya mikir, jangan-jangan si Brenda mau balas dendam nih sama kematian ibunya hehehe..  Tapi, Brenda kan hewan, ia tak dikaruniai akal seperti kita manusia. Dan sepertinya saya harus belajar dari peristiwa si Brenda ini. Jika berbuat salah, tak perlu sampai harus dua kali baru jera. Karena kita seharusnya belajar dari pengalaman.

Entah bagaimana nasib Brenda sekarang, mudah-madahan dia masih hidup, karena saya belum melihatnya sejak kejadian tadi pagi.


4 komentar:

  1. Kasian brenda, kasian yang jatuh dari motor juga :(

    BalasHapus
  2. semoga mbak yg jatuh dari motor cepat pulih.
    duh brenda, apa kamu suka meleng ya jadi ketabrak? semoga brenda ketemu lg dlm kondisi sehat ya mak

    BalasHapus
  3. MAkasih Mak Noe, Mak Retno dan Mak Inna kunjungannya. Iya nih, Brenda bahkan belum keliatan sampai sekarang. Tadi pagi sempat cerita2 dengan tetangga, yang jatuh itu memang lagi balap, apalagi pake motor matic, dan dia kemungkinan lagi buru2 berangkat kerja, eh si Brenda main nyelonong aja ke tengah jalan raya.

    Si mbaknya katanya lagi di rawat di RS, semoga cepat pulih.

    BalasHapus